Pembodohan Massal

Kemarin aku membuat twit di Twitter berupa luapan dari apa yang ada dalam pikiranku. Kurang lebih seperti ini isinya:

Boleh aku bertanya?
Memangnya tahu darimana kalau perempuan harus memakai kerudung? Tahu darimana kalau kita harus melaksanakan salat? Tau darimana kalau ada surga dan neraka? Jangan-jangan semua itu hanya teori konspirasi sejak lahir. Doktrin agama dari lingkungan yang membuat kalian seperti memburu sesuatu yang kelabu.
Kalian bilang tahu dari Qur’an? Memangnya pernah dibaca benar kitabnya? Atau hanya melihat potongan-potongan ayat yang berseliwer di sosial media atau di baliho pinggir jalan? Memangnya yakin potongan ayat tersebut dari Qur’an? Pernah coba mengecek? Kalimat sebelum dan sesudahnya juga mendukung atau tidak?
Kalau belum pernah baca Qur’an dan belum juga paham isinya, berarti selama ini siapa yang membodohi siapa? Selama ini hidup dalam konformitas massal berkedok gerakan spiritual dong?
Jika seorang atheis dihujat di Indonesia, apakah artinya seorang theis dianggap lebih unggul? Bagaimana dengan theis agnostik? Apakah juga dianggap unggul? Bukankah mereka malah bagian dari pembodohan massal itu? Lalu apakah itu bukan disebut sebagai orang yang tidak punya pendirian?
Sekali lagi, siapa yang membodohi siapa?
Continue reading “Pembodohan Massal”